H.Nono Mujianto : Jurnalis Kompeten 17 Tahun Nahkodai Tabloid FBI , Masuk Katagori Terbaik UKW Tahun 2019

H. Nono Mujianto: Jurnalis Kompeten, 17 Tahun Nahkodai Tabloid FBI, Masuk Kategori Terbaik UKW 2019

Sumedang MCFBI . www.medicyberfokusberitaindonesia.com  – Fokus Berita Indonesia
H. Nono Mujianto, Pendiri sekaligus CEO Media Tabloid Fokus Berita Indonesia (FBI), kembali menegaskan dedikasinya di dunia jurnalistik sebagai insan pers yang menjunjung tinggi profesionalisme, integritas, dan etika kerja.

Pria yang telah menakhodai media FBI sejak 1 Juli 2008 ini, dikenal konsisten menyuarakan peran jurnalis sebagai pilar keempat demokrasi. Di bawah kepemimpinannya, FBI telah hadir selama 17 tahun sebagai media cetak dan online yang mengedepankan informasi aktual, akurat, dan terpercaya.

Dalam upaya peningkatan kapasitas dan legalitas profesi, H. Nono mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) pada hari Rabu–Kamis, 24–25 April 2019 di Hotel Luxitrans, Jalan Gatot Subroto, Bandung. UKW tersebut diselenggarakan oleh PWI Kota Bandung bekerja sama dengan Dewan Pers, diikuti oleh 38 peserta dari berbagai media lokal dan nasional.

Dari total peserta, sebanyak 31 orang dinyatakan kompeten, dan H. Nono Mujianto berhasil meraih penilaian kategori terbaik dalam pelaksanaan UKW tersebut.

“UKW adalah proses penting untuk menegaskan bahwa profesi jurnalis tidak sembarangan. Harus punya kapasitas, kode etik, dan tanggung jawab moral terhadap publik,” ungkapnya.

H. Nono menekankan bahwa jurnalis harus berperan sebagai penyambung lidah masyarakat sekaligus pengawas jalannya kebijakan pemerintah. Ia juga mengajak semua pihak, khususnya pemangku kebijakan, agar tidak takut pada wartawan yang menjalankan tugasnya sesuai aturan.

“Jurnalis sejati bekerja dengan integritas dan data, bukan intimidasi. Sebaliknya, pejabat publik pun harus selektif menerima kunjungan media dan hanya memberikan ruang kepada insan pers yang kompeten dan kredibel,” ujarnya.

Sebagai sosok yang sudah puluhan tahun bergelut di dunia jurnalistik, H. Nono berharap generasi jurnalis muda terus belajar, menjaga independensi, dan menjadikan pers sebagai wadah edukasi serta kontrol sosial yang positif.

“Jangan pernah berhenti belajar. Tugas kita bukan hanya menyampaikan berita, tapi juga menumbuhkan kesadaran publik. Itulah kekuatan pers yang sesungguhnya,” tutupnya.( N.MUJIANTO )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *