Ketua Ksm Mitra Sehati Desak Pemkab Sumedang Tangani Serius Masalah Sampah Di Puskopad Desa Gunungmanik Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang

Ketua KSM Mitra Sehati Desak Pemkab Sumedang Tangani Serius Masalah Sampah di Puskopad Gunungmanik

Sumedang MCFBI . www.mediacyberfokusberitaindonesia.com –  Sabtu, 12/04/2025 Ketua KSM Mitra Sehati, H. N. Mujianto, kembali menyoroti persoalan penanganan sampah yang semakin mengkhawatirkan di lingkungan Puskopad, Desa Gunungmanik, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang. Ia meminta perhatian dan kepedulian dari semua pihak, khususnya Pemerintah Kabupaten Sumedang, Dinas Lingkungan Hidup, dan Kepala Desa Gunungmanik.

Menurutnya, volume sampah semakin meningkat seiring bertambahnya jumlah Kepala Keluarga (KK) di wilayah tersebut yang kini mencapai kurang lebih 1.000 KK. “Dengan jumlah warga yang terus bertambah, limbah sampah otomatis juga meningkat. Sementara itu, tidak semua warga bersedia membayar iuran rutin sebesar Rp15.000 per bulan. Hal ini membuat pengelolaan sampah semakin berat,” ujarnya.

Selain itu, biaya pengangkutan sampah ke TPA Cibeureum yang mencapai Rp400 ribu sekali angkut menjadi beban berat bagi pengurus. Dalam sebulan, pengangkutan bisa dilakukan hingga 8 kali, atau dua kali dalam seminggu dengan biaya sekitar Rp800 ribu.

Yang lebih mengkhawatirkan, tumpukan sampah di area TPA lokal Puskopad berisiko menyebabkan bau busuk ,menjadi sarang penyakit dan longsor. “Jika longsor terjadi, akan memerlukan biaya besar untuk membangun Tembok Penahan Tanah (TPT). Ini tentu sangat memberatkan kami sebagai pengelola,” tegas H. N. Mujianto.

Untuk itu, pihaknya segera menyusun dan mengirim proposal bantuan ke pihak terkait, termasuk permohonan bantuan bak sampah dan armada truk angkut. Harapannya, dengan dukungan pemerintah dan kesadaran warga, penanganan sampah di lingkungan Puskopad dapat lebih tertata dan berkelanjutan.

“Kami para pengurus KSM MITRA SEHATI tidak bisa berjalan sendiri. Diperlukan kolaborasi antara pemerintah, warga, dan semua elemen masyarakat agar persoalan sampah ini tidak menjadi bom waktu bagi lingkungan kita,” pungkasnya. ( N.Mujianto )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *