Sumedang MCFBI . www.mediacyberfokusberitaindonesia.com – Minggu , 7/9/2025 Tomi Cahyadi (42), warga Dusun Lebakhuni RT 02/05 Desa Sukawangi, Kecamatan Pamulihan, Sumedang, merintis usaha potong ayam dengan memanfaatkan lahan kurang lebih seluas 500 m².
Pada tahap awal, Tomi memelihara sekitar 10.000 ekor anak ayam. Masa pemeliharaan berlangsung sekitar 35 hari hingga panen, dengan rata-rata bobot ayam mencapai 1,5 – 2 kg per ekor. Tingkat kematian ayam relatif rendah, yakni hanya sekitar 100 ekor pada periode Juli 2025.
Dalam keterangannya kepada jurnalis Media Tabloid Fokus Berita Indonesia (FBI) Cetak & Online, Tomi menyebutkan bahwa usaha ayam potong yang dijalankannya masih menghadapi kendala naik-turun harga jual ketika panen.
“Dalam mendukung program ketahanan pangan pemerintah Presiden RI Bapak Prabowo, saya berharap para SPPG yang juga menjalankan program pemberian makanan bergizi gratis di sekolah-sekolah dapat bersinergi dengan peternak di daerah. Dengan kerja sama ini, harga jual ayam bisa lebih stabil dan usaha kecil seperti kami bisa bertahan,” jelas Tomi.
Ia juga menambahkan bahwa usahanya patut menjadi contoh di lingkungan setempat. Adanya koperasi desa Merah Putih dan BUMDes dapat menjadi mitra kerja sama dalam memperkuat ekonomi masyarakat.
Estimasi Kebutuhan Pakan
Menurut Tomi, kebutuhan pakan merupakan faktor terbesar dalam biaya produksi. Untuk 10.000 ekor ayam potong dengan target panen 1,5 – 2,0 kg per ekor, kebutuhan pakan diperkirakan antara 14 – 20 ton. Perhitungan ini didasarkan pada rasio konversi pakan (Feed Conversion Ratio/FCR) 1,5 – 2,0.
- Jika rata-rata bobot panen 1,5 kg (total 15 ton ayam hidup):
- FCR 1,5 → 22,5 ton pakan
- FCR 2,0 → 30 ton pakan
- Jika rata-rata bobot panen 2,0 kg (total 20 ton ayam hidup):
- FCR 1,5 → 30 ton pakan
- FCR 2,0 → 40 ton pakan
Dengan demikian, kebutuhan realistis pakan ayam potong skala 10.000 ekor adalah 14 – 20 ton per periode, tergantung bobot panen yang ditargetkan dan efisiensi pakan yang dicapai. ( Indra Iskandar )